Freedom For Me

Rabu, 18 April 2012

Penantian yang berujung ke-ke-ce-wa-an

“Kadang masih suka gak percaya, apa bener? ini nih hasil dari selama ini? kenyataannya kaya gini yang harus diterima? kenapa sih? kenapa?”

*Tisha ngedumel sendiri dikamarnya*

siang itu Tisha dapat kabar dari seseorang yang membuatnya badmood sepanjang hari, tapi Tisha gak tau harus berbuat apa. mau marah-marah, gak bisa. alhasil cuma nangis lah satu-satunya yang bisa dilakuin.

sepanjang hari Tisha cuma nangis dan telpon teman-temannya untuk mencurahkan isi hatinya. kesal, kecewa, menyesal itu yang Tisha rasakan. selama kurang lebih 1tahun Tisha dekat dengan seorang lelaki. lelaki itu teman baiknya. lelaki itu bernama Bima.

ya, Bima orang yang selama setahun kebelakang berhasil menarik hati Tisha. awalnya Tisha tidak ada sedikitpun rasa tertarik terhadap Bima, namun seiring berjalannya waktu dan banyak kegiatan yang sering dilakukan sama-sama akhirnya Tisha tertarik dengan sosok Bima.

Januari adalah bulan dimana pertama kali mereka dekat, dan januari ini genap setahun. Tisha selama setahun kebelakang telah menyayangi sosok Bima. dan buatnya, Bima itu satu orang yang penting buat dirinya. walaupun selama setahun ini mereka dekat tanpa ada status yang jelas. namun Tisha tetap bertahan dengan status itu. Tisha percaya suatu saat nanti dari sebuah penantian ini, akan ada yang indah di depan sana.

“aku percaya akan ada keajaiban suatu hari nanti. entah besok, tahun depan atau 2tahun kedepan”

Tisha sering kali mendapat cacian atau kritikan dari teman-temannya, mengapa begitu bodoh dan mau membuang-buang waktunya hanya demi seorang Bima. Tisha selalu mencoba berpikir positif, dan menutup mata telinganya supaya dia tidak berpikiran negatif. buatnya ini bukan membuang-buang waktu. Tisha mengakui, selama ini dia sakit menjalani hubungan ini, tapi Tisha mendapat banyak pelajaran serta pengalaman. dimana Tisha belajar tentang sebuah ketulusan, kedewasaan dan keikhlasan.

harusnya bulan januari adalah bulan kebahagiaan buat seorang Tisha, tapi ternyata belum genap setahun hubungan ini tiba-tiba rusak! ada seseorang yang memaksa Tisha untuk membuka mata hati dan telinganya. memaksa Tisha melihat, bahwa apa yang selama ini dijalani adalah kisah yang salah. Tisha serasa ditampar mengetahui apa yang selama ini dia tidak tahu. kecewa, sesak.. ya, itulah yang dirasakan Tisha saat itu. tapi itu tidak berlangsung lama, mungkin karna selama ini Tisha sudah banyak belajar. belajar tentang sebuah ketulusan, kedewasaan dan keikhlasan.

“makasih ya bima, kamu udah ngajarin aku banyak hal. dari apa yang aku gak tau, sampe aku tau. makasih buat semuanya. gak akan ada orang sejahat dan sebaik kamu. oke aku pilih mundur dari hubungan ini. maafin aku ya bima, ini emang salah aku”

*Tisha lagi-lagi ngomong sendiri sambil melihat handphonenya yang sedang memasang wallpaper berdua dengan Bima*

ternyata penantian Tisha selama ini hanya berujung kekecewaan. tapi Tisha masih belum terlalu mengerti dari sebuah keikhlasan, kadang Tisha masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan dirinya.

Tisha percaya, dia bukan tidak bisa ikhlas. dia hanya belum bisa. biarkan waktu yang membantu dia mengikhlaskan seorang bima :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar