Freedom For Me

Minggu, 04 Juli 2010

*Karena KuSayang Kamu*


Oke Ini awal Mula Perjalanan Cerita Cinta Gw...ya kisahnya Mirip banget Kaya Lagunya Dygta yg judulnya *Karena Kusayang Kamu*.......ya semuanya akan gw ceritain di sini,awalnya sie gw males bgt ceritanya,tapi dari hati kecil gw pengen bgt Nulis smuanya di "Tentang Hidup" , berhubung udh pagi nie...ga sadar udh jam 4 pagi...gw mau istrahat dlu,lumayanlah dari pada tidak sma sekali.....
ini gw mau ngasih tau lirik lagunya dygta:

Seandainya kau ada disini denganku
Mungkin ku tak sendiri
Bayanganmu yang selalu menemaniku
Hiasi malam sepiku
Kuingin bersama dirimu

Ku tak akan pernah berpaling darimu
Walau kini kaujauh dariku
'Kan slalu kunanti
Karena ku sayang kamu

Hati ini selalu memanggil namamu
Dengarlah melatiku
Ku berjanji hanyalah untukmu cintaku
Takkan pernah ada yang lain

Adakah rindu dihatimu
Seperti rindu yang kurasa
Sanggupkah ku terus terlena, tanpamu di sisiku
Ku 'kan slalu menantimu

*Takdir Cinta*


Perempuan Wangi Bunga itu mengerjapkan mata, ia lalu membaca kembali baris-baris kalimat pada emailnya yang sudah siap dikirim ditemani lantunan lagu “Takdir Cinta” yang dinyanyikan oleh Rossa. Hatinya mendadak bimbang. Juga pedih.

Daeng Bening Langit yang baik,

Kahlil Gibran pernah berkata, Keindahan adalah kehidupan itu sendiri. Keindahan adalah keabadian yang termangu dihadapan cermin. Dan kita, sejatinya adalah keabadian itu, kitalah cermin itu.

Pernahkah Daeng merasakan keindahan yang demikian sejuk dan memukau sampai Daeng rasanya ingin menangis? Merasakan keindahan seperti itu menggedor-gedor dinding kesadaran paling dalam.Membuat kita terbuai, melayang dan masuk kedalam aura dan kesyahduan yang dihadirkannya. Tak terasa airmata menetes ketika rasa itu merayap perlahan, membelai hati. Tak terlerai.

Mengenangmu, Daeng, adalah salah satu hal yang kerap membuatku tak kuasa menahan tangis. Menghayati segala keindahan yang pernah kita alami bersama tak urung membuat kesedihanku terbit. Dan sungguh, menyesap aliran cinta yang datang darimu, dari hadirmu, dari matamu, dari lembut katamu, dari candamu, dari tawamu, membuatku damai, bahagia dan berharga Kamulah keindahan sejati itu.

Menyusuri kembali jejak-jejak yang pernah kita torehkan bertahun-tahun silam acapkali membuat dadaku disesaki keharuan.

Masih ingat ketika suatu hari kita menikmati senja di Pantai Losari, Daeng?

“Pernahkah kamu berfikir untuk berusaha menepis takdir? “, tanyamu pelan. Kata-katamu mengapung diudara, lalu hilang bersama desir lembut angin laut.

“Apa maksud Daeng?” tanyaku penasaran

Kamu lalu menghela nafas panjang seperti mengangkat sebuah beban berat menghimpit dada.

“Sebuah takdir yang bisa jadi tak pernah kita harapkan, yang membuat kita tak bahagia, yang membuat kita mesti menerimanya meski sekuat apapun kita mencegahnya datang, yang mungkin membuat kita menyesal berkepanjangan dan ingin kembali mengulang masa lalu ketika takdir tersebut belum tiba, lalu membuka lembaran hidup baru sesuai ekspektasi kita. Apakah menurutmu akan ada cara untuk menghalaunya atau, setidaknya menghindar, menjauh sampai ia tak bisa menjangkau kita?” sahutmu seperti tidak mengabaikan pertanyaanku.“Jangan pernah coba-coba bermain dengan kedaulatan Tuhan, Daeng. Kita tak akan bisa melakukan semua itu. Semesta ini, termasuk kita, berada dalam kemuliaan GenggamanNya. Kita, harus menerima takdir yang telah ditetapkan dengan pasrah dan tabah, tidak peduli apakah kita mau atau tidak menerimanya”, kataku ketus.

Kamu lalu tertawa terkekeh. Aku tahu kamu berseloroh, tetapi ketika menyentuh hal-hal yang prinsipil apalagi soal Takdir yang sudah ditetapkan Tuhan, aku tak suka jika kamu berandai-andai untuk mencari cara konyol menghindarinya .

Kamu lalu menepuk pundakku pelan. Mencoba menghibur. Aku masih merengut.

“Maafkan. Aku sama sekali tak bermaksud begitu. Hanya sekedar melontarkan pemikiran iseng. Jadi lupakan saja aku pernah mengungkapkan itu. Mari kita nikmati senja yang eksotik di Pantai Losari. Oya, mau makan pisang eppe’ gak? Aku pesan ya?”, katamu akhirnya melerai gundahku dengan senyum yang–seperti biasa–mengobrak-abrik hatiku.

Dan begitulah, waktu berjalan, sampai kemudian kita terpisah oleh jarak, juga takdir.

Aku menikah dengan lelaki pilihan orang tuaku ketika Daeng sedang menuntut ilmu di negeri orang. Entahlah, apakah Daeng memaknai ini sebagai pengkhianatan atas segala ikrar yang sudah kita tetapkan. Tapi bagiku, inilah takdir cintaku, dan pada akhirnya aku harus menerimanya, dengan hati lapang meski terbersit ketidakrelaan disana.

Aku bukan tidak berjuang untuk menghalaunya. Termasuk menentang kehendak orang tuaku.dan tetap memilihmu serta menganggapmu sebagai takdir cinta sejati untukku. Aku berontak sekuat tenaga dan berusaha menanggulanginya sendiri, tanpa melibatkanmu yang tentu sedang berkonsentrasi penuh belajar disana.

Seperti halnya kematian, perpisahan senantiasa menjadi hal yang selalu dihindari manusia. Meski dengan mengerahkan segala kekuatan terbaik yang aku punya untuk mempertahankan segala keinginanku, pada akhirnya, aku mesti pasrah pada kekuatan yang lebih besar dariku. Aku teringat pamanku yang berusaha sekuat tenaga menghalau kematian yang datang ketika ia menderita sakit parah. Berbagai alat penopang hidup menyokongnya, termasuk doa orang-orang tercinta, namun begitulah, bila takdir Tuhan menghendaki ia mesti kembali kepadaNya, maka kepasrahan menjadi muara. Pada titik ini perjuangan itu berhenti. Sama akhirnya ketika aku akhirnya menuruti keinginan kedua orangtuaku untuk menikahi lelaki yang tak kucintai. Dan sayangnya, itu bukan kamu, Daeng.

Konon–begitu tulismu dalam email beberapa saat ketika aku memberitahu “kabar buruk” itu terjadi–menghargai apa yang kita miliki sekarang dan esok, adalah sepertiga lebih banyak dan tentu jauh lebih penting dibanding mengenang-ngenang apa yang telah berlalu. Barangkali kamu benar.

Dalam banyak hal, kenangan kerap kali menghalangi langkah kita untuk melangkah lebih jauh kedepan. Membuat segala rencana yang sempat mengapung di benak tak pernah bisa terlaksana sesuai harapan.

Tapi mengubur dalam-dalam hal-hal indah yang pernah kita lakukan bersama, sungguh tak mudah, Daeng. Kepedihan selalu menjadi bagian tak terpisahkan darinya.Betapa janggal hidup tanpa kenangan.

Memindai kembali jejak-jejak cinta kita antara ada dan tiada senantiasa disertai rasa sedih menikam jiwa. Berjalan menyusuri Pantai Losari sembari mengingatmu dibawah temaram lampu mercury dan hiruk pikuk kendaraan yang melalui Jalan Penghibur kerap membuatku limbung dan terlempar jauh ke masa silam. Membuat rasa pilu menghantam kembali ruang kesadaranku.

Barangkali memang, kita mesti menyelami keindahan butir-butir hikmah yang ada dibalik setiap peristiwa kehidupan. Seperti kalimat Gibran yang aku kutip diatas, kehidupan adalah keindahan itu sendiri. Termasuk Takdir Cinta yang berlaku atasnya. Termasuk Doa-Doa yang kualirkan padamu untuk menemukan kebahagiaan yang sama seperti yang pernah kamu rasakan bersamaku. Termasuk segala kenangan yang tetap utuh kita jaga sampai kapanpun disudut hati masing-masing.Termasuk menghargai dua pertiga yang kita genggam sekarang–masa kini dan masa depan–dengan rasa syukur tak terkira.

Perempuan wangi bunga itu lalu menekan tombol “SEND”.

Dan ia menangis.

*Takdir Cinta*


Perempuan Wangi Bunga itu mengerjapkan mata, ia lalu membaca kembali baris-baris kalimat pada emailnya yang sudah siap dikirim ditemani lantunan lagu “Takdir Cinta” yang dinyanyikan oleh Rossa. Hatinya mendadak bimbang. Juga pedih.

Daeng Bening Langit yang baik,

Kahlil Gibran pernah berkata, Keindahan adalah kehidupan itu sendiri. Keindahan adalah keabadian yang termangu dihadapan cermin. Dan kita, sejatinya adalah keabadian itu, kitalah cermin itu.

Pernahkah Daeng merasakan keindahan yang demikian sejuk dan memukau sampai Daeng rasanya ingin menangis? Merasakan keindahan seperti itu menggedor-gedor dinding kesadaran paling dalam.Membuat kita terbuai, melayang dan masuk kedalam aura dan kesyahduan yang dihadirkannya. Tak terasa airmata menetes ketika rasa itu merayap perlahan, membelai hati. Tak terlerai.

Mengenangmu, Daeng, adalah salah satu hal yang kerap membuatku tak kuasa menahan tangis. Menghayati segala keindahan yang pernah kita alami bersama tak urung membuat kesedihanku terbit. Dan sungguh, menyesap aliran cinta yang datang darimu, dari hadirmu, dari matamu, dari lembut katamu, dari candamu, dari tawamu, membuatku damai, bahagia dan berharga Kamulah keindahan sejati itu.

Menyusuri kembali jejak-jejak yang pernah kita torehkan bertahun-tahun silam acapkali membuat dadaku disesaki keharuan.

Masih ingat ketika suatu hari kita menikmati senja di Pantai Losari, Daeng?

“Pernahkah kamu berfikir untuk berusaha menepis takdir? “, tanyamu pelan. Kata-katamu mengapung diudara, lalu hilang bersama desir lembut angin laut.

“Apa maksud Daeng?” tanyaku penasaran

Kamu lalu menghela nafas panjang seperti mengangkat sebuah beban berat menghimpit dada.

“Sebuah takdir yang bisa jadi tak pernah kita harapkan, yang membuat kita tak bahagia, yang membuat kita mesti menerimanya meski sekuat apapun kita mencegahnya datang, yang mungkin membuat kita menyesal berkepanjangan dan ingin kembali mengulang masa lalu ketika takdir tersebut belum tiba, lalu membuka lembaran hidup baru sesuai ekspektasi kita. Apakah menurutmu akan ada cara untuk menghalaunya atau, setidaknya menghindar, menjauh sampai ia tak bisa menjangkau kita?” sahutmu seperti tidak mengabaikan pertanyaanku.“Jangan pernah coba-coba bermain dengan kedaulatan Tuhan, Daeng. Kita tak akan bisa melakukan semua itu. Semesta ini, termasuk kita, berada dalam kemuliaan GenggamanNya. Kita, harus menerima takdir yang telah ditetapkan dengan pasrah dan tabah, tidak peduli apakah kita mau atau tidak menerimanya”, kataku ketus.

Kamu lalu tertawa terkekeh. Aku tahu kamu berseloroh, tetapi ketika menyentuh hal-hal yang prinsipil apalagi soal Takdir yang sudah ditetapkan Tuhan, aku tak suka jika kamu berandai-andai untuk mencari cara konyol menghindarinya .

Kamu lalu menepuk pundakku pelan. Mencoba menghibur. Aku masih merengut.

“Maafkan. Aku sama sekali tak bermaksud begitu. Hanya sekedar melontarkan pemikiran iseng. Jadi lupakan saja aku pernah mengungkapkan itu. Mari kita nikmati senja yang eksotik di Pantai Losari. Oya, mau makan pisang eppe’ gak? Aku pesan ya?”, katamu akhirnya melerai gundahku dengan senyum yang–seperti biasa–mengobrak-abrik hatiku.

Dan begitulah, waktu berjalan, sampai kemudian kita terpisah oleh jarak, juga takdir.

Aku menikah dengan lelaki pilihan orang tuaku ketika Daeng sedang menuntut ilmu di negeri orang. Entahlah, apakah Daeng memaknai ini sebagai pengkhianatan atas segala ikrar yang sudah kita tetapkan. Tapi bagiku, inilah takdir cintaku, dan pada akhirnya aku harus menerimanya, dengan hati lapang meski terbersit ketidakrelaan disana.

Aku bukan tidak berjuang untuk menghalaunya. Termasuk menentang kehendak orang tuaku.dan tetap memilihmu serta menganggapmu sebagai takdir cinta sejati untukku. Aku berontak sekuat tenaga dan berusaha menanggulanginya sendiri, tanpa melibatkanmu yang tentu sedang berkonsentrasi penuh belajar disana.

Seperti halnya kematian, perpisahan senantiasa menjadi hal yang selalu dihindari manusia. Meski dengan mengerahkan segala kekuatan terbaik yang aku punya untuk mempertahankan segala keinginanku, pada akhirnya, aku mesti pasrah pada kekuatan yang lebih besar dariku. Aku teringat pamanku yang berusaha sekuat tenaga menghalau kematian yang datang ketika ia menderita sakit parah. Berbagai alat penopang hidup menyokongnya, termasuk doa orang-orang tercinta, namun begitulah, bila takdir Tuhan menghendaki ia mesti kembali kepadaNya, maka kepasrahan menjadi muara. Pada titik ini perjuangan itu berhenti. Sama akhirnya ketika aku akhirnya menuruti keinginan kedua orangtuaku untuk menikahi lelaki yang tak kucintai. Dan sayangnya, itu bukan kamu, Daeng.

Konon–begitu tulismu dalam email beberapa saat ketika aku memberitahu “kabar buruk” itu terjadi–menghargai apa yang kita miliki sekarang dan esok, adalah sepertiga lebih banyak dan tentu jauh lebih penting dibanding mengenang-ngenang apa yang telah berlalu. Barangkali kamu benar.

Dalam banyak hal, kenangan kerap kali menghalangi langkah kita untuk melangkah lebih jauh kedepan. Membuat segala rencana yang sempat mengapung di benak tak pernah bisa terlaksana sesuai harapan.

Tapi mengubur dalam-dalam hal-hal indah yang pernah kita lakukan bersama, sungguh tak mudah, Daeng. Kepedihan selalu menjadi bagian tak terpisahkan darinya.Betapa janggal hidup tanpa kenangan.

Memindai kembali jejak-jejak cinta kita antara ada dan tiada senantiasa disertai rasa sedih menikam jiwa. Berjalan menyusuri Pantai Losari sembari mengingatmu dibawah temaram lampu mercury dan hiruk pikuk kendaraan yang melalui Jalan Penghibur kerap membuatku limbung dan terlempar jauh ke masa silam. Membuat rasa pilu menghantam kembali ruang kesadaranku.

Barangkali memang, kita mesti menyelami keindahan butir-butir hikmah yang ada dibalik setiap peristiwa kehidupan. Seperti kalimat Gibran yang aku kutip diatas, kehidupan adalah keindahan itu sendiri. Termasuk Takdir Cinta yang berlaku atasnya. Termasuk Doa-Doa yang kualirkan padamu untuk menemukan kebahagiaan yang sama seperti yang pernah kamu rasakan bersamaku. Termasuk segala kenangan yang tetap utuh kita jaga sampai kapanpun disudut hati masing-masing.Termasuk menghargai dua pertiga yang kita genggam sekarang–masa kini dan masa depan–dengan rasa syukur tak terkira.

Perempuan wangi bunga itu lalu menekan tombol “SEND”.

Dan ia menangis.

BoyFriend Destroyer = cara merebut pacar org lain

BoyFriend Destroyer = cara merebut pacar org lain
1. jangan sampai mereka tau kalo kmu mau merusak hubungan mereka
hindari pertemuan bertiga, kmu, cewek & cowoknya
kalo kmu gak bisa AMOG, rencana BF Destroyer bisa gagal.
kalo kebetulan ketemu sm cowoknya, ya.. {terpaksa} hadapi saja.
jangan menghindar, jangan pura2 gak lihat.
ajak ngobrol seolah2 gak ada apa2 antara kmu & si cewek

aq-> hai..[nama cewek] ini cowok kmu ? kenalin donk.. !
cewek-> bla..bla..bla.. {kenalin cowoknya}
aq-> selamat ya.. {kasih ucapan selamat jadian ke cowok}
aq-> bla..bla.. {ngobrol sm cowoknya, cuek sm si cewek}
{biar cowoknya gak curiga kalo kmu mau merebut si cewek}
{biar si cewek menganggap kmu org yg friendly}
{jangan kasih IOI ke cewek}

2. pancing dia curhat
kalo lgi ngobrol berdua, pancing dia curhat tentang hubungan mereka.
kalo dia curhat sm kmu, itu tandanya dia sdh nyaman & percaya sm kmu.
kembangkan kreatifitas kalian, berikan pertanyaan yg memancing dia
curhat, biar kamu tau apa yg harus dilakukan utk memisahkan cowoknya.

->apa yg membuat kmu menerima dia ?
->1 hari dia telp brp kali ?
->perhatian seperti apa yg kamu harapkan darinya ?

cewek biasanya jatuh cinta krn emosi, ajak dia berfikir logis
mengapa dia jatuh cinta sm cowoknya ? biar dia mengalami INNER CONFLICT.
pertentangan antara hati & akal nya.

3. jangan menyebut kekurangan & keburukan cowok nya
jangan menjatuhkan cowoknya di mata si cewek,
kmu harus jaga image kalo kmu cowok baik yg menghormati orang lain.
jangan puji kebaikan cowoknya, jangan ngomongin cowoknya sama sekali.
biarkan si cewek cerita sendiri tentang keburukan cowoknya.

kalo si cewek lagi ngomongin kebaikan cowok nya,
langsung potong pembicaraan, ganti topik obrolan.
jangan biarkan si cewek selalu ingat kebaikan cowoknya.

4. kasih perhatian sm cewek seolah2 kmu sdh jdi pacarnya,
biar si cewek tau kalo kmu CARE padanya.
tapi selalu katakan padanya "just friend"

jangan berikan perhatian yg berlebihan,
kalo cowoknya ngajak dia ke restoran mahal, kmu gak perlu ikutan,
ajak dia makan fastfood. gak perlu bersaing dngn cowoknya
kalo kmu bersaing dngn cowoknya, akan ketauan kalo kmu pengen
dpt simpati dr si cewek.

kembangkan kreatifitas kalian, lakukan apa saja biar si cewek mikir
"dia (kmu) hanya seorang teman, tp perhatian banget sm aq"
"perhatian nya (kmu) melebihi perhatian dr cowok q sendiri"
kalo si cewek mikir kayak gini berarti kmu berhasil meRACUNi pikirannya

5. selalu ada waktu buat dia kalo cowoknya lagi gak ada
aq gak perlu kasih penjelasan, kmu pasti ngerti.

selalu ada buat dia adalah tanda2 ONE.IT.IS
tapi trick ini penting utk mendapat perhatiannya,
utk mencuri dia saat cowoknya gak ada.

tapi kalo ntar kmu sdh jadian dgn nya, kmu harus bisa mengendalikan
sindrom ONE.IT.IS ini, biar kamu gak jadi sopir / pembantu nya.
kmu harus TEGAS tapi gak EGOIS, kalo lagi sibuk gak usah turuti
kemauannya, tapi atur & sediakan waktu luang bersamanya.

6. buat dia bingung dgn cara FLIRTING tapi IOD
cara efektif utk menumbuhkan CHEMISTRY adalah FLIRTING
kalo lgi telpon atao lgi jalan bareng, kasih FLIRTING
tapi jangan nunjukin IOI, kasih IOD biar dia bingung

aq -> coba bayangin !
aq -> qta makan ice cream
aq -> bibir jadi dingin, lidah terasa manis
aq -> trus qta ciuman {FLIRTING}
bunga -> hah.. {kaget dgn ekspresi yg aneh}
aq -> kebayang gak ?
aq -> wow.. sensasinya luar biasa
bunga -> hush..
aq -> tapi aq gak akan cium kmu {IOD}
bunga -> hah.. sapa juga yg mau cium kmu
bunga -> hweks.. pacar aja bukan..

kembangkan kreatifitas kalian, lakukan apa saja biar si cewek mikir
"kalo ngobrol sm dia (kmu) kok.. aq merasakan CHEMISTRY ya.. ?"
"bener gak sih.. dia (kmu) suka sm aq ?"
kalo si cewek mikir kayak gini berarti kmu berhasil meRACUNi pikirannya

7. berikan cerita cinta pihak ketiga yg akhirnya putus
kalo kmu sdh berhasil meRACUNi pikirannya & membuat dia bingung,
sekarang saatnya menuntun mereka ke jurang perpisahan.

berikan cerita tentang kisah cinta teman mu yg berakhir tragis (putus)
jangan berikan cerita pengalaman pribadi mu, krn dia akan menganggap
kmu selalu gagal dlm bercinta.

->kemarin, tmn kntor, Acik, curhat pd q. {aq cerita pihak ketiga}
->Acik mengeluh suaminya sering menyindir bodynya yg gendut,
->suaminya marah2 krn Acik gak pake cincin & gelang pernikahan,
->padahal cincin & gelang sdh gak muat di tangannya yg tambah gendut,
->akhir2 ini Acik sering pusing krn efek samping obat pelangsing,
->suaminya jg melarang Acik pake Facebook,

->Acik brtanya pd q
->"mungkinkah suaminya gk cinta lagi ?"

->aq diam saja, gak kasih jawaban,
->krn aq gak ikut campur urusan rmh tangga org,
->tapi kalo Acik masih pacaran, aq akan bilang...

->KALO DIA CINTA KMU, DIA PASTI TERIMA KMU APA ADANYA.
->KALO DIA CINTA KMU, KMU AKAN TERLIHAT CANTIK & SEXI DI MATA NYA.
->menurut kmu gimana?

mengapa cewek suka nonton sinetron, baca novel,
& menulis impian mereka di diary ? krn mereka suka berkhayal.
jadi berikan IMAGINATIVE STORY, ajak dia berfantasi seolah2 dia
mengalami masalah itu & akhirnya putus.

kembangkan kreatifitas kalian, lakukan apa saja biar si cewek mikir
"kalo aq mengalami kejadian dlm cerita itu.. gimana ya.. ?"
"kalo cowok q gak cinta lg pd q.. gimana ya.. ?"
"kalo cowok q selingkuh.. gimana ya.. ?"
"kalo qta putus.. gimana ya.. ?"
kalo si cewek mikir kayak gini berarti kmu berhasil meRACUNi pikirannya
seolah2 dia dlm masalah yg besar & mereka harus putus.

syarat utama untuk bisa melakukan tip & trick diatas
kmu harus bisa mengendalikan INNER CONFLICT
kmu harus bisa mengendalikan rasa NEEDY
kmu harus bisa mengendalikan sindrom ONE.IT.IS
kmu harus punya mindset : "aq gak memutuskan hubungan mereka"
kmu harus punya mindset : "aq menuntun dia utk memutuskan sendiri hubungan mereka"
kmu harus punya mindset : "kalo mereka gak putus ya.. gak pa2"


Buat Orang yang Udah Ngambil Cw Gw,demi allah,demi rassullullah....allah itu maha adil,suatu saat karma pasti berlaku..mulai sekarang sampai akhir hayat lo...lo & keluarga lo bakal susah,bakal sengsara seumur hidup lo....lo udh ngerusak hubungan baik keluarga gw & mantan gw...banyak hal negative yg udh lo perbuat untuk dapet semua ini...allah pasti akan menunjukan kebesarannya....

April 1st

April 1st
posted 6 months ago
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, namun Ilham masih menunggu di depan kamar Amel, sang kekasih.
“Amel! Buruan, kita udah mau ketinggalan train nih,” seru Ilham.
“Iya,” jawab Amel.
Tak lama setelah itu, Amel keluar dengan pakaian sekolah warna ungu bertulisan Wesley. Ya, mereka berdua adalah siswa Wesley High School.
“Yuuk, buruan,” kata Ilham.
Ilham langsung menggaet tangan Amel dan langsung berlari menuju Melbourne Central Station.
Saat di Melbourne Central, Amel bertanya kepada Ilham. “Ilham, kamu tau gak sekarang tanggal berapa?” tanya Amel.
“Tanggal 1 April, emang kenapa?” jawab Ilham.
“Nggak pa pa,” kata Amel.
Setelah Ilham dan Amel validate tiket mereka, mereka langsung berlari turun ke bawah tempat kereta. Dan untung saja mereka tidak tertinggal kereta jurusan Glen Waverly.
“Fiuh, untung kita nggak ketinggalan kereta,” kata Ilham. Amel hanya diam saja, tidak berkata apa-apa.
Selama di kereta, Amel dan Ilham tidak berbicara apa-apa, hanya mendengarkan musik tapi sambil berpegangan tangan.
Setelah sampai di Syndal Station, mereka turun dan keluar stasiun namun masih berpegangan tangan.
Setelah sampai di sekolah, mereka langsung masuk kelas dan belajar di tempat duduk masing-masing karena hari itu ada science exam.
“Tumben lo belajar Ham, biasanya sekarang main Basket.” kata David.
“Kemaren gue nggak sempet belajar, kemaren gue jalan sih”jawab Ilham.
“Ma Amel pasti.”terka David. Ilham hanya diam namun tersenyum mendengar perkataan David.
Bel berbunyi tanda untuk duduk ditempat masing-masing.
“Selamat pagi pak,” kata murid-murid kelas 10 F , kelas Ilham dan Amel.
“Selamat pagi anak-anak,” kata Mr.James, guru science.
“Hari ini seperti yang telah bapak sampaikan, akan ada exam untuk bab 17 dan 18. Letakkan buku di tas kalian, dan hanya ada alat tulis dimeja kalian,” kata Mr.James.
Setelah mereka meletakkan buku di tas, Mr James membagikan lembar jawaban dan soal kepada mereka. Hanya Ilham dan Amel yang lancar mengerjakan soal tanpa menggaruk kepala, seperti murid yang lain. Dalam waktu 45 menit, Ilham dan Amel sudah menyelesaikan 20 soal essay dan keluar ruangan bersama.
“Soalnya susah nggak?”tanya Ilham. “Nggak juga’’jawab Amel dingin.
“Kamu kenapa sih Mel?”tanya Ilham.
“Aku nggak pa pa kok. Makan yuk? Laper nih,” jawab Amel.
Amel segera menggaet tangan Ilham dan berjalan berdua menuju kantin. Setelah Amel membeli sandwich, dia langsung memakannya.
“Kamu nggak makan?”tanya Amel. “Nanti aja, aku masih kenyang. Kamu sih nggak sempet sarapan,” jawab Ilham. Amel hanya diam dan melanjutkan makan sementara Ilham belajar matematika.
Setelah Amel selesai makan, Ilham menggaet tangan Amel untuk segera ke kelas karena sudah waktunya untuk pergantian pelajaran.
Selama pelajaran matematika, Ilham tidak konsentrasi karena ia sibuk berpikir. “Amel kenapa ya? Nggak biasanya dia diem begitu. Pasti dia marah ma gue,” pikir Ilham.
Sementara Amel hanya mendengarkan guru bicara tanpa memerhatikan Ilham yang ada disebelahnya.
Setelah pemberian materi, saatnya untuk exercise. Untungnya, meski Ilham tidak mendengarkan guru, ia dapat mengerti apa yang dijelaskan tadi.
Setelah pelajaran matematika selesai, saatnya istirahat. “Amel, nanti aku mau ngomong ma kamu sebentar ya?”kata Ilham.
“Kamu mau ngomong apa?.”tanya Amel.
“Nanti kamu juga tau”kata Ilham.
Amel hanya diam saja tidak berkata apa-apa lagi. Ilham pun pergi meninggalkan Amel dan temannya untuk bermain basket. Amel pun bingung dengan apa yang dikatakan Ilham barusan.
“Ciiieeee, Amel. Sang kekasih mau ngomong tuh ma lo.”kata Jeanne.
“Paling ngomong besok mau jalan. Tapi Ilham kok lupa hari ini ulang tahun gue ya?”tanya Amel.
“Mana gue tau. Dia mau ngasi surprise kali ke lo”jawab Jeanne. Amel hanya diam dan memahami perkataan Jeanne.
“Ilham, kamu mau ngomong apa sih?”tanya Amel. “Ada lah, kamu nanti kok. Ya? Kamu tenang aja.”kata Ilham sambil memegang bahu Amel. Amel hanya tersenyum mendengar perkataan Ilham. “Nah, gitu dong. Itu yang aku suka dari kamu.”kata Ilham. Mereka pun masuk kelas berdua.
“Suit suit” seru murid kelas 10 F bersamaan. Mereka pun duduk ditempat masing-masing untuk menunggu guru datang.

Sore harinya

Ilham masih didepan toilet menunggu Amel keluar dari toilet. Padahal sudah 30 menit Amel ditoilet.
Tidak lama kemudian, Amel keluar.
“Yuuk”kata Ilham.
Merekapun bergandeng tangan menuju stasiun. Mereka melepaskan gandengan tangan saat mereka masuk kereta untuk mengeluarkan iPod masing-masing.
Setelah itu, mereka hanya diam dan mendengarkan lagu.
“Apa sekarang aja ya gue ngasi buku itu dan ngucapin selamat ultah?” pikir Ilham
Setelah turun di Melbourne Central Station, Ilham berkata “Amel, selamat ulang tahun ya”. PLAK! Suara pipi ditampar terdengar keras. Ya, Amel menampar Ilham dan lari meninggalkan Ilham.
“Mampus lah gue!” gumam Ilham.
Ilham berlari mengejar Amel sampai keluar Melbourne Central. Saat Amel menyeberang jalan, ia tidak melihat ada mobil melaju kencang kearahnya. “AMEL! AWAS!”teriak Ilham sebelum berlari kearah Amel. “KYAAAA”teriak Amel.
BRUUAAAKK! Terdengar suara orang ditabrak mobil. Namun, bukan Amel yang ditabrak, tapi Ilham karena Ilham mendorong Amel. Ilham jatuh dan terguling-guling dengan kepala dan tangan yang berdarah.
“ILHAAAM!”kata Amel.
Amel berlari kearah Ilham dan duduk untuk melihat keadaan Ilham. “Ilham! Kamu nggak pa pa?”tanya Amel.
“Uhuk’’. Tiba-tiba Ilham batuk darah.

“Amel…Aku…”kata Ilham. “Sudah, kamu jangan ngomong lagi, sebentar lagi ambulans datang.”. “Amel, kamu harus…dengarkan…aku. Ambil tasku…bukalah.” Kata Ilham.

Amel membuka tas Ilham dan melihat ada buku yang berjudul “ Play Basket in 10 days”.
“Ilham,inii”kata Amel.
“Itu buku…yang…kau perlu, kan? Ambil…buku…itu. Anggap…itu adalah…hadiah…ultahmu,”kata Ilham dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk bicara.
“Aku…tidak akan…pernah lupa…ulang…tahunmu. Aku…minta maaf…ya?”kata Ilham.
“Iya, aku udah maafin kamu kok. Kamu tidak usah bicara lagi.”jawab Amel. “Amel, kamu..jaga diri…baik-baik…ya? Meski…aku sudah…tidak…ada…didunia ini, aku akan…selalu…disampingmu. Selamat…tinggal,”kata Ilham untuk yang terakhir kalinya.
“Ilham!”kata Amel. Percuma, Ilham sudah pergi untuk selama-lamanya.
“ILHAAAAAAAAMM!!”kata Amel.
Hujan pun turun secara tiba-tiba seolah menangis atas kematian Ilham.

Esok Harinya

Di Blackburn Cemetery, terdapat nisan bertuliskan M. Ilham dan Amelia Wulandari yang terletak bersebelahan. Ya, Amel meninggal karena kanker otak yang semakin parah. Amel meninggal tanggal 1 April, 2 jam setelah kematian Ilham. Sungguh kisah cinta yang berakhir tragis, kematian dari masing-masing insan dihari yang sama.

*apa ya*

‘terkadang kita harus bertemu dengan orang yang salah sebelum kita bertemu dengan orang yang tepat.’ Kenapa? Agar kita bisa lebih menghargai apa itu arti cinta dari suatu kehidupan. Jadi, terus lah berusaha. Tunjukkan kepada semua orang terutama orang yang telah menyakitimu itu kalau kamu bisa hidup tanpa dia, malah bisa lebih baik.

Jalani semuanya dengan senyum..pasti akan lebih baik....